by Indah Pranataning Tyas - Espos.id Entertainment - Kamis, 8 Oktober 2020 - 09:20 WIB
Esposin, SOLO — Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai berdampak pada industri film Hollywood. Studio Warner Bross kembali mengumumkan penundaan jadwal rilis filmnya pada Senin (5/10/2020). The Batman yang dibintangi Robert Pattinson tak akan mencantumkan namanya dalam daftar film yang tayang di layar lebar pada 2021 nanti.
Robert Pattinson Positif Covid-19, Syuting The Batman Kembali Dihentikan
Dilansir Variety, Rabu (7/10/2020) dalam kalender perilisannya, Warner Bross tidak hanya akan menunda film The Batman saja. Namun mereka juga menunda film adaptasi buku komik petualangan seperti The Flash dan Shazam 2.
The Batman yang awalnya dijadwalkan 1 Oktober 2021, akan digantikan dengan film fiksi ilmiah Dune karya Denis Villeneuve. Film ini maju lebih awal dari tanggal sebelumnya yang dijadwalkan rilis pada 18 Desember 2021. Sedangkan The Batman sendiri dijadwalkan akan dirilis pada 4 Maret 2022 nanti.
Sedangkan film The Flash yang dibintangi Ezra Miller membatalkan slot perilisannya pada 3 Juni 2022 dan dipindah ke 4 November 2022. Hal ini berdampak pada film Shazam 2 yang harusnya tayang pada 4 November, harus dibuka pada 2 Juni 2023.
Unik, Pasutri Berkostum Batman Jualan Sego Berkat di Sukoharjo
Sementara itu, petualangan superhero Black Adam yang sebelumnya ditetapkan tayang 22 Desember 2021, dan adaptasi Video game Minecraft yang dijadwalkan 3 maret 2022, telah dihapus seluruhnya dari kalender rilis.
Tetapi ada banyak masalah dalam prosesnya. Salah satunya film The Batman yang harus mengalami penundaan syuting lagi karena aktor utama film tersebut, Robert Pattinson, dinyatakan positif Covid-19 setelah kembali syuting di Inggris beberapa hari. Dikabarkan bintang utama The Batman itu diizinkan kembali bekerja pada akhir September lalu.
Penampilan Perdana Robert Pattinson Sebagai Batman Terungkap
Sebaliknya sekuel film Matrix yang akan datang, diharapkan akan selesai lebih awal seperti yang diharapkan. Penundaan sejumlah film ini juga berpengaruh pada beberapa bioskop di Amerika Serikat.
Hampir 70% bioskop yang ada di Amerika Serikat telah kembali beroperasi pada Maret, tetapi tidak termasuk bioskop yang ada di New York dan Los Angeles. Dengan penjualan tiket yang menurun, banyak bioskop yang menghadapi kemungkinan harus ditutup kembali. Seperti yang dilaporkan, Cineworld perusahaan yang memiliki jaringan bioskop Regal, mengumumkan akan menutup bioskop di Amerika Serikat dan Inggris.