hits
Langganan

SOLO KERONCONG FESTIVAL 2013 : Musisi Muda Berani Melangkah Keluar dari Pakem - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Mahardini Nur Afifah Jibi Solopos  - Espos.id Entertainment  -  Jumat, 11 Januari 2013 - 19:28 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi (Maulana Surya /JIBI/dok)

Esposin, SOLO--Kesegaran Solo Keroncong Festival (SKF) 2013 tak hanya berasal dari sisi penampil yang didominasi kaum muda. Penyelenggara gelaran tahunan ini juga mempersiapkan konsep penampilan yang membuat musik yang berasal dari Portugis ini tampil lebih segar.

Gelaran kelima ini menjadi tonggak awal festival musik keroncong dibawa keluar dari pakem yang selama ini ketat diterapkan di sejumlah pementasan. Pergelaran SKF 2013 dihelat di halaman Pendaphi Gedhe Balai Kota Solo, Jumat-Sabtu (13-14/9/2013) malam.

Advertisement

“Dari penampilan [anak muda] di SKF 2012 lalu, kami melihat banyak hal yang sudah keluar dari jalur musik keroncong. Tapi itu menyadarkan kami, masa depan keroncong ke depan bakal seperti itu. Dengan membawa semangat keroncong milik segala usia, tahun ini kami memberikan ruang bagi musik keroncong keluar dari pakem,” terang Wakil Ketua Penyelenggara, Wartono, kepada wartawan di Kantor Disbudpar Kota Solo, Rabu (11/9/2013).

Wartono menjelaskan identitas yang lekat dengan pakem selama ini, keroncong dimainkan dengan tujuh alat musik yang terdiri dari cak, cuk, selo, kontrabas, flute, gitar, dan biola.

Sementara perkembangan musik keroncong, lanjutnya, sudah bergerak melintasi zaman dengan lahirnya keroncong beat (tampil dengan band) hingga keroncong milenium.

Advertisement

“Kami harus berdamai dengan anak muda melalui pemberian ruang bagi permainan eksperimental. Eksperimen ini menjadikan keroncong tidak hanya bermain pakem. Gelaran yang diselenggarakan tahun ini bukan hanya menampilkan tatanan, tapi juga tontonan,” tandasnya.

Pemberian ruang eksperimental ini, menurut Wartono tidak hanya diwujudkan dalam segi permaianan musik saja, melainkan juga melalui presentasi di atas panggung.

“Dulu ada pakem penyanyi keroncong harus diam di tempat saat tampil, saat ini bebas menguasai panggung. Selain itu kostum juga bebas, tidak harus tampil dengan kebaya dan jas. Lagu yang dimainkan kami imbau menampilkan tradisi daerah masing-masing,” urainya.

Advertisement

Melihat geliat penggemar musik keroncong Solo yang kebanyakan masih fanatik dengan keroncong asli, pria yang didaulat menjadi Wakil Ketua Hamkri Solo ini mengatakan pihaknya tetap memberikan porsi seimbang bagi penampilan musik keroncong asli.

“Keroncong asli tetap dimainkan oleh penampil. Tantangan bagi penampil untuk menampilkan keroncong eksperimental yang tetap memiliki karakter keroncong,” kata dia.

Mengusung tema Keroncong Musik Segala Usia, SKF 2013  bakal menampilkan sejumlah bintang tamu antara lain lady rocker, Mel Shandy, penyanyi jazz, Nadina, dan sejumlah ikon di pentas musik keroncong seperti Tutik Maryati, Indra Utami, Dian Mita, Endah Laras, dan Sruti Respati.

Sebanyak 15 orkes keroncong asal Solo, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Bandung, Jombang, Cilacap, Salatiga, Sawahlunto, Bali, Palembang, dan Jakarta dipastikan bakal memeriahkan gelaran selama dua hari ini. Orkes keroncong asal Malaysia yang dijadwalkan hadir membatalkan diri lantaran terganjal perizinan dari pemerintah setempat.

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif