hits
Langganan

SOLO CITY JAZZ IV : Pantang Mati Gaya, Eksplorasi Koridor Jensud - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Mahardini Nur Afifah Jibi Solopos  - Espos.id Entertainment  -  Jumat, 5 Juli 2013 - 18:13 WIB

ESPOS.ID - Solo City Jazz (Dok/Solopos/Indonesia.is)

Solo City Jazz (Dok/Solopos/Indonesia.is)

Esposin, SOLO -- Menginjak tahun kelima, gelaran Solo City Jazz IV rencananya bakal digelar di halaman Benteng Vastenburg, Jumat-Sabtu (27-28/9/2013) mendatang. Sama seperti tahun sebelumnya, konsep Solo City Jazz belum beranjak dari tema heritage.

Advertisement

Meksipun berangkat dari tema yang telah lekat menjadi ciri khasnya, panitia ajang tahunan ini meramu inovasi ruang bermusik yang berbeda dari sejumlah gelaran mereka sebelumnya. Panitia menggandeng Mataya Art & Heritage untuk memberikan nuansa yang khas dan berbeda dari gelaran jazz di kota lainnya.

Kepada wartawan di Cafe Tiga Tjeret, Jumat (5/7/2013) siang, Direktur Artistik Solo City Jazz IV, Heru Mataya, membeberkan konsep garap pergelaran jazz ini.

“Benteng Vastenburg memiliki arti sejarah panjang bagi Solo. Makanya kami pilih lokasi di sana,” terangnya.

Advertisement

Selain menggunakan ruang tampil utama di Benteng Vastenburg, lanjutnya, gelaran ini nantinya akan menggunakan panggung selamat datang di depan Pasar Gede.

“Nanti ada panggung kecil sederhana di depan Pasar Gede sebagai welcome stage [panggung selamat datang]. Dari sana nanti harapannya penonton sudah bisa merasakan suasana festival. Setelah itu penonton akan berjalan kaki menyusuri koridor Jenderal Sudirman menuju Benteng Vastenburg untuk menikmati suguhan utama,” jelasnya.

Lelaki yang baru saja didaulat sebagai Direktur Artistik Jakcarnaval 2013 ini mengutarakan jalur pedestrian di sepanjang koridor Jenderal Sudirman juga bakal disulap menjadi ruang memorabilia gelaran jazz yang kali pertama dihelat 2009 lalu itu.

Advertisement

“Di sepanjang jalan nanti, akan dipajang foto dokumentasi Solo City Jazz dan sejumlah musisi jazz. Dengan konsep panggung seperti ini, kita ingin mengangkat bahwa Jalan Jenderal Sudirman juga menjadi tempat bersejarah di Solo. Jadi masyarakat bisa menikmati rekreasi sejarah sambil menonton pertunjukan musik jazz,” bebernya.

Selain ingin menonjolkan tata ruang dan sejumlah lokasi bersejarah di Solo, Humas Solo City Jazz IV, Herman Priyono, mengungkapkan pihaknya berencana memboyong sejumlah pedagang angkringan ke jalur pedestrian koridor Jenderal Sudirman.

“Rencananya nanti kita bawa angkringan ke koridor Jenderal Sudirman. Masyarakat yang ingin jalan-jalan sambil menikmati foto bisa sambil wedangan. Artis pengisi acara yang mau manggung juga bisa menanti giliran konser sambil wedangan dan menikmati suasana malam. Kami ingin memberikan pengalaman yang beda untuk acara ini,” pungkasnya.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif