Akibat pergelaran itu Wisma Perdamaian, Senin, tampak ramai. Ratusan orang, berpakaian adat jawa, yang perempuan mengenakan kebaya, lengkap dengan sanggulnya, dan yang lelaki memakai beskap serta blangkon. Mereka berbaur dengan prajurit TNI Kodam IV/Diponegoro memakai seragam dinas militer, memadati kursi-kursi yang berada di dalam ruang gedung Wisma Perdamaian.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Di panggung yang berada di tengah ruangan ditata seperangkat alat gamelan, komplet ada kenong, demung, gender, saron dan lainnya. Selang beberapa saat kemudian, naik ke panggung puluhan orang anak-anak dan dewasa lelaki dan perempuan berbusana jawa. Para lelaki mengambil duduk di depan peralatan gamelan, sedang dua perempuan bersimpuh di depan.
Musik gamelan pun kemudian mengalun syahdu, ditingkah dengan suara sinden merdu dari dua orang perempuan yang menembangkan lagu ladrang. Ke-36 sinden dan kelompok karawitan peserta acara itu merupakan perwakilan dari 36 Komando Distrik Militer (Kodim) di Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah lolos seleksi.
Setiap sinden dan kelompok dapat memilih dua geding yang disediakan panitia, yakni ladrang subasiti laras slendro pathet sanga garap kendang kalih irama wiled kalajengaken, ketawang sinom wenikenya kalajengaken gendhing pilihan, lelagon dara muluk laras slendro pathet sanga miring, atau lelagon ora ngira laras slendra pathet sanga. Ada pula ladrang maskentar laras pelog pathet nem garap kendang kalih irama wiled kalajengaken ketawang suba kastawa, laras pelog pathet nem, kalajengaken gendhing pilihan lelagon gudheg Jogja laras pelog pathet nem atau Lelagon Ngundha Layangan laras pelog pathet nem.
Berangkar dari Keprihatinan Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI. Sunindyo menyatakan tujuan menggelar Sinden Idol dan Festival Karawitan karena merasa prihatin dengan kondisi kesenian Jawa tersebut. Pasalanya, ujar dia, masyarakat, terutama generasi muda mulai meninggalkan kesenian karawitan yang merupakan kebudayaan bangsa yang sarat nilai-nilai luhur.
“Masyarakat, utamanya generasi muda lebih memilih budaya global yang praktis. Sinden, tembang jawa, dan karawitan semakin ditinggalkan,” ungkapnya.
Untuk itu, lanjut Pangdam, Kodam IV/Diponegoro terpanggil menjaga eksistensi sinden dan kesenian karawitan. Mencari bibit dari generasi muda dalam rangka melestarikan kebudayaan, khususnya musik karawitan Jawa.
“Kalau tidak dijaga nanti sinden dan karawitan bisa diklaim oleh bangsa lain,” tandasnya.
Salah seorang peserta sinden, Eni Kusrini, 20, mengatakan menyambut baik dan mendukung Kodam IV/Diponegoro melestarikan budaya bangsa yang hampir punah. “Acara ini [Sinden Idol dan Festival Karawitan] sangat penting untuk menguri-uri dan melestarikan budaya bangsa sendiri,” ujar peserta yang mewakili Kodim Batang ini.