hits
Langganan

Seluk Beluk Prostitusi Artis, Ada Kelas dan Tarif Khusus - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id Entertainment  -  Sabtu, 18 Juli 2020 - 15:19 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi PSK. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Esposin, JAKARTA – Kasus prostitusi yang menyeret nama artis Tanah Air selalu menjadi sorotan publik. Yang terbaru adalah kasus prostitusi yang menjerat artis FTV Hana Hanifah.

Rupanya, kasus prostitusi artis ini memiliki kelas, yang paling tinggi A dan terendah C. Setiap kelas memiliki karakter berbeda-beda.

Advertisement

Hal tersebut dijelaskan penulis novel Jakarta Undercover, Moammar Emka. Dia menyebut prostitusi artis kelas C biasanya dimainkan oleh selebritas yang kurang terkenal.

Ini Sosok Dita Leni Ravia, Remaja Cantik Bernama Unik dari Gunungkidul 

Tarif mereka yang bermain di kelas C terhitung rendah, kisaran puluhan juga semalam. Uang tersebut akan ditransfer melalui bank sesuai kesepakatan.

Advertisement

Sementara kelas A sulit dibedakan termasuk prostitusi artis atau tidak. Pada kelas ini sang artis dan pelanggan tidak membahas soal pertemuan, penginapan, pembayaran, atau kesepakatan harga.

“Misalnya transaksi di kelas atasnya gitu, itu akan susah dinilai sebagai bagian dari prostitusi. Karena memang modusnya enggak ada istilah ketemu di mana, check-in di mana, transfer via apa. Terus deal gitu,” terangnya seperti dilansir Detik.com, Sabtu (18/7/2020).

Hiii.... Ini 5 Hal Mistik tentang Jenglot Bikin Bergidik

Fasilitas Kelas A

Pada prostitusi kelas A, sang artis bakal diberi fasilitas mewah dari pelanggannya. Hubungan ini pun berjalan dalam waktu yang lama.
Advertisement

Dengan demikian kasus ini jarang terlacak. Biasanya sang artis bakal dijadikan simpanan atau menggunakan alibi status pernikahan.

“Kalau kelas atas sudah ada istilahnya sudah pakai kontrak nikah. Sudah pakai konteak plesir seks, kontrak peliharaan. Jadi susah dihitung sebagai prostitusi,” sambung dia.

Kisah Suroto Magelang, 10 Tahun Kurung Diri di Kamar Sejak Erupsi Merapi Tak Pernah Mandi 

Pada praktiknya di postitusi kelas A, sang artis tidak memberikan harga pasti. Mereka biasanya meminta imbalan fantastis sambil menjalani kehidupan.

“Yang paling simpel misalnya traksaksi yang kontrak plesir. Oke sebulan, makan, jalan-jalan ke mana biayanya sekian. Tapi hitungannya kayak orang liburan, statusnya bisa macam-macam. Bisa kayak bergaya pacaran. Jadi susah dihitung sebagai bagian dari transaksi prostitusi,” tandasnya.

Advertisement
Chelin Indra Sushmita - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif