Esposin, BEIJING -- Film Indonesia berjudul Siti karya sutradara Eddie Cahyono berhasil meraih dua penghargaan terbaik dalam ajang Festival Ke-18 Film Internasional Shanghai, Tiongkok, pada 13-21 Juni 2015. Siti merupakan film produksi Fourcolors Film Yogyakarta.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Film berdurasi 91 menit itu berhasil meraih penghargaan sebagai film dengan sinematografi terbaik dan naskah film terbaik untuk kategori New Asia Talent Competition, mengalahkan enam film lainnya dari beberapa negara. Demikian diungkapkan Konsul Penerangan dan Sosbud KJRI Shanghai Faraiddito Suharyono kepada Kantor Berita Antara di Beijing, Minggu (21/6/2015).
Karya Eddie Cahyono tersebut menceritakan perjuangan hidup seorang istri, yang harus mengurus ibu mertua serta menghidupi keluarganya setelah suaminya mengalami kelumpuhan. Kelumpuhan ini dialami suami Siti ketika mengalami kecelakaan saat melaut.
Siti bekerja berjualan peyek serta menjadi pemandu di sebuah karaoke untuk menghidupi dan membayar utang yang semakin menumpuk. Saat Siti bekerja sebagai pemandu karaoke, Bagus,--suami Siti--keberatan dan tidak lagi mau berbicara pada istrinya.
Siti pun frustrasi dan bimbang saat seorang polisi hadir dalam kehidupannya, serta mengajaknya menikah.Film Siti harus bersaing dengan film dari negara Iran, Tiongkok, Korea Selatan, Taiwan dan Jepang.
Film Internasional
Siti juga sebelumnya telah meraih penghargaan Best Performance bagi Sekar Sari, pemeran Siti, pada Festival Film Internasional Singapura pada 2014.
Festival Film Internasional Shanghai 2015 digelar dengan menampilkan juri antara lain sutradara Rusia Andrey Zvyagintsev, aktris Tiongkok Hao Lei, penulis skenario Korea Hee Jai Kim, pembuat film Perancis Philippe Muyl, dan produser AS Ron Yerxa.
Didirikan pada 1993, Festival Film Internasional Shanghai adalah satu-satunya festival film kompetitif Tiongkok yang mendapat lisensi The International Federation of Film Producers Associations.
Festival diadakan sebagai landasan untuk membangun dan memperkuat industri film Tiongkok serta kerja samanya dengan industri film asing. Selama festival berlangsung, film Siti diputar sebanyak empat kali dan sempat disaksikan pula oleh Konjen Shanghai Kensy D Ekaningsih.