Dikutip Esposin dari Liputan6, Wajah Pandu memang terlihat tegang sejak awal acara. Puncaknya terjadi ketika Pandu akan mengucap ijab kabul. Ia gugup dan terbata-bata. Bahkan, ucapannya terhenti ketika mengucap soal mas kawin.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
"Saya terima nikahnya Nuri Maulida Lenggono binti Lenggono almarhum dengan mas kawin...," ujar Pandu terbata-bata. Meski berhasil menyelesaikan kalimat, penghulu menganggap ikrar ijab-kabul itu tak sempurna.
Pandu pun diminta mengulang. Suasana sempat tegang. Untungnya, pada kesempatan kedua ini Pandu dengan lancar mengucap ijab-kabul. Alhasil, penghulu dan saksi pun menyatakan keduanya sah menjadi suami-istri.
Setelah ijab kabul, Nuri dan Pandu akan menggelar pesta pernikahan di Balai Sudirman, Minggu (11/9/2014) malam.
Penghulu yang juga Kepala KUA Tebet, Asep Edwan, menjelaskan bahwa sebenarnya Pandu tidak gagal, melainkan hanya gugup saja.
"Bukan semata-mata karena salah, tadi itu diulang cuma biar afdol dan sah. Sebenernya tadi tanpa diulang juga sudah sah," kilah Asep.
"Sebenarnya dia sudah siap dan bagus, cuma mungkin karena dia lupa sama maskawin nya saja," ceplos Edwan. Usai menjalani ijab kabul, Nuri dan Pandu menggelar pesta pernikahan di Balai Sudirman, Jakarta Selatan.