by Septina Arifiani Jibi Solopos - Espos.id Entertainment - Rabu, 28 Mei 2014 - 21:15 WIB
Dalam pemeriksaan lanjutan, penyerang yang diketahui bernama Satoru Umeta, 24, mengatakan tak menargetkan orang tertentu. Ambisinya hanyalah ingin membunuh seseorang di tempat keramaian tanpa peduli siapapun itu. “Aku ingin membunuh di mana ada banyak orang di sekitarnya. Aku tidak peduli siapapun yang akan terluka,” ujar Umeta kepada polisi.
Sementara itu, ibu penyusup tersebut mengatakan kepada awak media massa jika anaknya bukanlah penggemar AKB48. Ia tak pernah sekalipun melihat anaknya memiliki atribut khusus AKB48 sepeti compact disk (CD), poster, atau tiket konser mereka.
Akibat penyerangan yang dilakukan oleh Umeta, Minggu (25/5/2014) lalu, dua member AKB48, Kawaei dan Iriyama, mengalami luka di kepala dan tangan mereka. Umeta menyerang Rina dan Annin—sapaan akrab Rina Kawaei dan Anna Iriyama—menggunakan gergaji sepanjang 50cm.
Rina dan Annin mendapatkan perawatan khusus dan harus menjalani operasi akibat luka yang dideritanya. Dikutip Australia Network News, Selasa (27/5/2014), serangan yang terjadi saat digelar acara handshake di Jepang itu merupakan hal yang sangat jarang terjadi, mengingat negara tersebut memiliki kontrol kepemilikan senjata yang sangat ketat.
Kejadian ini sekaligus membuat manajemen AKB48 mempertimbangkan langkah penambahan keamanan. Penambahan keamanan meliputi alat detektor logam seperti yang telah direkomendasikan oleh kepolisian Tokyo, Jepang.