by Rini Y Jibi Solopos.com - Espos.id Entertainment - Sabtu, 9 Mei 2015 - 00:39 WIB
Esposin, SOLO -- Masih Dunia Lain (MDL) Trans 7, Jumat (8/5/2015) malam, uji nyali di pabrik tua Gembongan, Kartasura, Sukoharjo.
Berbeda dengan kondisi di luar pabrik yang dijadikan lokasi uji nyali yang penuh warga, di dalam pabrik--lokasi uji nyali, suasana terlihat sepi. (Baca: Di luar Pabrik Tua Bak Pasar Malam)
MDL Trans 7 dimulai sejak pukul 23.00 WIB. Di awal pembukaan host MDL Trans 7, Ali Zainal mengisahkan keangkeran pabrik tua Gembongan itu.
MDL Trans 7 dimulai sejak pukul 23.00 WIB. Di awal pembukaan host MDL Trans 7, Ali Zainal mengisahkan keangkeran pabrik tua Gembongan itu.
Dia mengatakan pabrik tua yang didirikan tahun 1920 itu merupakan peninggalan Belanda. Pada masa Belanda di pabrik itu terdapat penjara bawah tanah berupa bungker. Di penjara itu banyak tahanan yang meninggal. "Selain itu juga ada ularnya yang sengaja ditaruh agar para tahanan mati," kata Ali.
Bangunan pabrik itu sempat beberapa kali difungsikan. Dari mulai dijadikan gudang tembakau hingga percetakan. Lokasi uji nyali mengambil tempat di dalam pabrik, di mana terdapat mesin-mesin.
Saat berusaha dinetralisir oleh Kang Arif dan Ali, kerasukan Aiko semakin menjadi. Dia meronta dan membelalakkan mata. Setelah berusaha sekuat tenaga mereka berhasil menetralisir Aiko.
"Tadi banyak sekali yan masuk ke saya. Ada kuntilanak, pocong dan lainnya," kata Aiko.
Giliran peserta pertama yakni Radyan. Mahasiswa ini sekitar beberapa menit di lokasi uji nyali mencium bau busuk. "Ada suara orang napas kenceng banget. Ada juga kakek-kakek tinggi besar yang ngeliatin saya. Di depan sini seperti ular," katanya.
Tak berapa lama Ali kemudian kerasukan ular. Tubuhnya bergelut dengan tanah.
Peserta selanjutnya yakni Reni. Dia berusaha menenangkan dirinya dengan banyak berbicara dan bercerita. "Saya mendengar banyak suara-suara aneh," ujar Reni yang dinyatakan lolos dalam uji nyali ini.
Peserta ketiga yakni Amoy. Dia awal sesi dia mengatakan bsia berkomunikasi dengan mahluk halus. Setelah berkeliling lokasi uji nyali, Amoy mengatakan melihat banyak sekali mahluk halus. "Ada wanita, kuntilanak, pocong, ular, harimau. Saya tidak mengganggu," katanya.
Tak berapa lama Amoy kemudian kerasukan tubuhnya merangkak dan suaranya mengeram bak harimau. Ketika Ali datang, mereka pun berkomunikasi. "Aku Ki Brojo penguasa di sini. Aku seneng dengan bocah iki," katanya.
Ali beberapa kali bertanya kepada Amoy yang dirasuki Ki Brojo. "Berapa banyak orang yang mati di tahanan bawah tanah sini," tanya.
Yang dijawab, "Akeh atusan (ratusan)," kata Amoy yang akhirnya berhasil dinetralisir.