Esposin, SOLO – Penyanyi asal Selandia Baru, Lorde, memilih membatalkan konser yang sejatinya akan digelar di Israel. Pelantun Royals tersebut ingin memenuhi permintaan para penggemarnya.
Promosi Gaet Vidi Aldiano, BRI Edukasi Masyarakat Hindari Modus Penipuan Lewat Lagu
"Pekan-pekan sebelum penunguman tour Anda telah menjadi masa yang menyulitkan bagi Palestina. Khususnya setelah keputusan pemerintahan [Presiden Amerika Serikat] Donald Trump memindahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem," tulis kedua penggemar dalam laman SBS.com, seperti dikutip Antara, Senin (25/12/2017).
"Dalam konteks ini, konser di Israel mengirimkan pesan yang salah. Bermain musik di Tel Aviv akan dianggap sebagai dukungan kepada kebijakan pemerintah Israel, sekalipun Anda tak mengomentari situasi politik di sana. Dampak semacam itu tidak akan bisa ditutup oleh niat luhur atau musik yang hebat," sambung mereka kepada Lorde.
Lorde lantas menjawab pernyataan penggemar via Twitter bahwa dia akan sangat mempertimbangkan permintaan membatalkan konser di Tel Aviv. "Siap! Terima kasih telah mengajari yang memang sudah lama saya juga pelajari," tulis Lorde.
Dia kemudian memutuskan untuk membatalkan konser itu.
"Saya menerima banyak sekali pesan dan surat serta telah berbincang banyak dengan orang-orang dari berbagai sudut pandang, dan saya kira keputusan yang benar untuk saat ini adalah membatalkan konser itu," kata Lorde seperti dikutip Jerusalem Post.