Esposin, SOLO – Grup Band alternatif Indonesia, Payung Teduh merespons fenomena pandemi Covid-19 dengan melepas sebuah lirik lagu anyar bertajuk Renung. Penggarapan karya terbaru mereka dilakukan sebelum adanya pembatasan sosial berskala besar dari pemerintah.
Lirik lagu yang diunggah di kanal Youtube pada 11 mei 2020 mengajak pendengar merenungi musibah wabah Covid-19 yang menjangkiti dunia.
Payung Tedung mengingkatkan kita secara tersurat dalam lirik lagu Renung bahwa pandemi Covid-19 mengajarkan arti kebebasan dan mengubah makna kebersamaan menjadi lebih dalam.
Walaupun banyak sektor yang ambruk karena pandemi ini, namun setiap musibah pasti akan ada hikmah guna membuat penghuni bumi sadar akan kesalahan yang selama ini dilakukan.
Tak lupa Payung Teduh juga menyelipkan sebuah doa dalam lirik lagu Renung agar pandemi yang membuat seluruh negara resah segera berakhir.
Grup musik Payung Teduh digawangi oleh Marsya Ditia, Ivan Penwyn , Comi Aziz Kariko , Widi, dan Alejandro. Seperti namanya, mereka selalu bisa menghadirkan karya lagu yang teduh didengar.
Kali ini, Payung Teduh membawa Renung degan nuansa pop minimalis. Suara merdu Marsya Ditia larut dalam nada yang harmonis.
Renung disuguhkan dengan manis dipadu sentuhan halus suara gitar yang membungkus pesan lagu sampai ke telinga pendengar.
Berikut lirik lagu dari Payung Teduh berjudul Renung :
Menutup pintu 'tuk segala kemungkinan Terjebak bersama dalam kejauhan
Keramaian tak lagi menyenangkan Menjadi bumerang untuk kehidupan
Kini ku lebih tau apa yang sebenarnya ku butuhkan
Corona menjawab semua kesombongan kita Mengingatkan arti kebebasan
Memisahkan semua insan
Corona menjawab semua keacuhan kita Mengingatkan arti kebebasan
Mengubah makna kebersamaan, o-uwo-wo, o-uwo, o-uwo-wo
Tutup pintu demi segala kebaikan Terjebak dalam dinding yang teracuhkan
Kini kau punya waktu 'tuk perhatikan (U-u-uh) Kebersamaan yang tersita dunia
Ku tahu yang ku mau, ku ingin terjebak denganmu
Corona menjawab semua kesombongan kita
Mengingatkan arti kebebasan Memisahkan semua insan
Corona menjawab semua keacuhan kita
Mengingatkan arti kebebasan Mengubah makna kebersamaan
Tahukah engkau air tak lagi keruh? Tahukah engkau langit tak lagi abu?
Tahukah engkau tanah tak lagi tersumbat?
Ternyata kita lah virusnya, o-uwo-wo, o-uwo, o-uwo-uwo