by Nia Kurniasih - Espos.id Entertainment - Kamis, 14 Mei 2020 - 01:00 WIB
Esposin, SOLO – Kepergian Didi Kempot mewariskan lagu hit di industri musik Tanah Air. Lirik lagu bertajuk Ninggali Tatu yang rilis pada 2019 meruppakan salah satu dari ratusan lagu tema patah hati yang liriknya bisa membuat pendengar ambyar.
Ninggali Tatu diciptakan oleh Kuncung Majasem, karib Didi Kempot saat mengadu nasib menjadi musisi jalanan Jakarta. Lirik lagu Ninggali Tatu berdurasi 4 menit 42 detik tersebut bercerita tentang kekecewaan seorang terhadap kekasihnya. Rasa cinta sang pujaan hati perlahan menghilang dan berpaling ke lain hati.
Kemenang: Salat Idulfitri 2020 di Rumah Saja
Walaupun konsisten dengan lirik berbahasa Jawa, lagu karya Didi Kempot tetap jaya menembus pasar Nasional bahkan Internasional. Bahkan sang maestro campursari ini menjadi idola seluruh kalangan masyarakat baik muda maupun tua.
Walaupun konsisten dengan lirik berbahasa Jawa, lagu karya Didi Kempot tetap jaya menembus pasar Nasional bahkan Internasional. Bahkan sang maestro campursari ini menjadi idola seluruh kalangan masyarakat baik muda maupun tua.
Iuran BPJS Kesehatan Naik Lagi Per 1 Juli 2020, Ini Besarannya
Meniti karier sejak tahun 1984, nama Didi Kempot tidak lekang dimakan waktu. Berkat kegigihannya dan sifat ramah tamah nya ia semakin disukai penggemarnya.
Berkat karyanya, Didi Kempot menjadikan patah hati bukan menjadi sesuatu yang mengerikan lagi. Berkali-kali nasihat untuk tidak menyerah dan terus berkarya diselipkan pelantun Cidro ini di tengah konser musiknya.
Manfaat Kolang-Kaling, Si Kenyal Kaya Nutrisi
Ning kowe malah lungo, ninggal tatu neng dodo (tetapi kamu malah pergi, meninggalkan luka di dada)
Rasane ati iki koyo keno mowo (rasanya hati ini seperti terkena bara)
Bareng wis ngerti neng mburiku kowe ngeliyo (setelah tahu kamu selingkuh di belakangku)
Janjine ngancani nganti tekane pati (janjinya menemani sampai mati)
Ning nyatane janjimu kuwi mung kari janji (namun nyatanya janjimu itu hanya tinggal janji)
Panase geni ra koyo panase ati (panasnya api tidak seperti panasnya hati)
Sakwise ngerti kowe neng aku ngapusi (setelah tahu kamu membohongiku)
Kowe tak sayang sayang saiki malah ngilang (kamu yang aku sayang sekarang malah menghilang)
Tresnamu karo aku kuwi mung kiasan (cintamu kepdaku hanya kiasan)
Kowe tak gadang gadang tegane gawe wirang (kamu yang ku harapkan teganya membuat malu)
Anggonku labuh kowe opo isih kurang (apa yang sudah aku berikan masih kurang)