Setelah hampir tiga tahun vakum, agenda rutin per dua bulanan Padepokan Lemah Putih bernama Lir-Ilir kembali digelar.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Lir – Ilir merupakan ruang ekspresi bagi sejumlah komunitas seni untuk menampilkan karyanya di Padepokan Lemah Putih saat bulan purnama. Tradisi seni saat terang bulan dipercaya oleh masyarakat Jawa sebagai tradisi sakral yang mampu memadukan semua kekuatan alam dengan karya seni yang dipentaskan.
Tahun ini, tradisi terang bulan bakal diawali, dengan rentetan pementasan seni oleh Teater Ruang, Sabtu (26/1/2013), di Padepokan Lemah Putih, mulai pukul 20.00 WIB.
“Sebelumnya pementasan memang tak jalan tiga tahunan, tapi ada Teater Ruang, yang mau pementasan di Lemah Putih jadi kami carikan waktu yang dekat dengan malam purnama saja,” ucap salah satu pengurus Padepokan Lemah Putih, Retno Sayekti Lawu, akhir pekan kemarin.
Semalaman suntuk, para penampil dari Teater Ruang bakal mementaskan tiga pertunjukan musik, tari, puisi dan teater. Pertama adalah pertunjukan musik dengan menyampurkan sejumlah komposisi lagu Iliir-Ilir dan Unison. Dilanjutkan dengan pementasan puisi dan geguritan oleh murid-murid sekolah dasar (SD). Pementasan bakal ditutup dengan pertunjukan Teater Gok! Tanpa Tema yang dimainkan tiga orang.