“[Tadinya] saya pikir, perselisihan ustaz dengan EO tersebut dapat menemui titik temu [damai]. Tetapi, semakin lama, ustaz semakin membuat pernyataan yang tidak-tidak, bahkan cenderung memfitnah,” terang Rihanu Alifa soal turut campurnya dalam perseteruan Soleh Mahmoed dan seterunya di Hong Kong terkait pembatalan ceramah akibat perubahan kesepakatan tarif.
Ia lalu memaparkan angka-angka yang menyebutkan betapa Solmed tak akurat dalam paparan tuduhannya yang ditayangkan sejumlah pesawat televisi. Paparan itu ditutupnya dengan ajakan bicara fakta, atau diam jika hanya menimbulkan fitnah. “Jka konfliknya melebar sampai ustaz berkoar-koar di Twitter dengan menyatakan kecurigaan bahwa TKI Hong Kong adalah jaringan dari komunis, itu sudah keterlaluan,” tegasnya dalam surat terbuka itu.
Lewat Twitter, lelaki yang sehari-harinya mencari nafkah dengan tampil berdakwah itu memang sempat berkicau, “Saya curiga mereka bagian dari Komunis. skrng mereka adu domba para ustadz."
Tetapi tatkala pernyataannya dipersoalkan TKW yang merasa turut tertuduh dengan kicauannya, Solmed bukannya meminta maaf. Sebagaimana dimuat Merdeka.com, Solmed menyatakan emoh mengomentari surat terbuka TKI di Hong Kong itu.
Ia berkilah tak ada untungnya jika harus berseteru dengan saudara, apalagi sesama umat muslim. "Kalau masalah itu, no comment ya. Saya hanya ingin berpesan kepada diri saya dan semua, bahwa mukmin itu bersaudara. Ribut dengan saudara itu enggak ada untungnya. Terbaik saling memaafkan dan mensucikan hati dan jiwa," tutur Solmed, Senin, (19/8/2013). (JIBI/Solopos/Detik/nabawia.com)