Saat diperiksa, petugas medis tidak adanya luka atau trauma di dubur. Pemeriksaan itu membuat pengakuan Kakek Sinin semakin misterius. Jika benar duburnya mengeluarkan telur, sudah semestinya ada jejak luka atau lecet di bagian tersebut.
“Ayam pun kalau mengeluarkan telur berkali-kali pasti luka dan merah. Apalagi manusia, disodomi pun pasti lecet dan ada bekasnya, apalagi telur yg ukurannya lebih gede daripada feses," kata Kepala IGD RSUD Koja Jakarta Utara, Dr Dedi S kepada wartawan, Jumat (7/11/2014).
Sementara itu, hasil foto rontgen di RSUD Koja juga menunjukkan tidak ada kelainan di tubuh Kakek Sinin. Untuk memastikan apakah benar Kakek Sinin benar-benar bertelur, RSUD Koja kini tengah membujuk sang kakek untuk menjalani rawat inap selama dua hari.
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengatakan bahwa telur yang dikeluarkan Kakek Sinin akan diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan dilakukan untuk melihat kandungan yang ada dalam telur Kakek Sinin.
“Nanti kita lihat analisisnya, apakah telurnya itu kayak telur ayam, atau apa iya itu teuor ayam, atau apa itu bagian dari gumpalan lemak. Karena dalam kedokteran itu ada namanya lipoma, lipoma itu gumpalan dari lemak, kalau dikeluarkan bisa putih gitu," jelas Dien sebagaimana dikutip Detik, Jumat (7/11/2014).
Kakek Sinin, waga Penjaringan Jakarta Utara mengaku telah mengeluarkan 202 butir telur sejak tahun 1998. Benda putih yang diklaim sebagai telur tersebut keluar dari punggung melalui dubur.