by Evi Handayani Jibi Solopos - Espos.id Entertainment - Sabtu, 7 Februari 2015 - 21:30 WIB
Esposin, SOLO – Ibrahim Pasha atau Pargali Ibrahim Pasha diangkat sebagai Wazir Agung atau perdana menteri, bukan semata karena menjadi sahabat Suleiman I, namun karena ia memiliki kemampuan dalam menyusun strategi peperangan. Sejumlah prestasi pun ia ukir untuk Kerajaan Ottoman selama 13 tahun kedudukannya.
Berikut Esposin himpun dari beberapa sumber terkait dengan kontribusi Ibrahim Pasha di masa kejayaan Ottoman, Sabtu (7/2/2015).
Pendidikan Ibrahim Pasha Ibrahim Pasha mengenyam pendidikan di Pengadilan Ottoman. Ia menjadi polyglot, yaitu orang yang memiliki kemampuan berbahasa lebih dari satu bahasa dan polymath, yaitu orang yang memiliki keahlian dalam berbagai bidang sekaligus.
Ibrahim Pasha menunjukkan keahliannya dalam berbagai pertemuan diplomatik dan kampanye militer. Keahlian Ibrahim Pasha tersebut, membuat ia sangat cepat naik pangkat, sehingga membuat Ibrahim Pasha memiliki banyak musuh di masa Kerajaan Ottoman.
Secara kepribadian, Ibrahim Pasha juga tercatat dalam sejarah sebagai orang yang sangat sopan dan setia. Karena kepribadiannya yang baik, Suleiman I sempat berjanji tidak akan pernah menghukum mati Ibrahim Pasha dalam keadaan apapun. Meski pada kenyataannya pada 1536 atau 1538, Ibrahim Pasha dijatuhi hukuman mati.
Prestasi Ibrahim Pasha Dalam catatan sejarah Kerajaan Ottoman, Ibrahim Pasha mereformasi sistem administrasi provinsi di Mesir pada 1525. Dalam bidang diplomatik, Ibrahim Pasha membuat kesepakatan dengan para pemuka agama kristen. Latar belakang Ibrahim yang dulu pernah beragam kristen membuat ia tidak mengalami hambatan berarti saat menjalin kerjasama dengan Charles V untuk mengubah Hungaria menjadi negara kekuasaan Ottoman pada 1533.
Pada 1535, di tengah konflik Ibrahim Pasha dan Menteri Keuangan Ottoman, Iskender Celebi, ia berhasil menyelesaikan perjanjian monumental dengan Francis I untuk memberi hak-hak istimewa dalam perdagangan. Perjanjian monumental tersebut menguntungkan Kekaisaran Ottoman dalam aksi melawan Habsburg.