hits
Langganan

Kamseupay Bukan Zamannya - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Hamdan, Arsy Jibi Solopos  - Espos.id Entertainment  -  Senin, 16 April 2012 - 15:00 WIB

ESPOS.ID - Nandya Arifka P (doc)

Sekarang ini enggak ada istilah kurang informasi. Yang terjadi justru banjir informasi. Informasi datang lewat berbagai cara, mulai media cetak seperti koran, majalah, tabloid, media elektronik seperti radio, televisi hingga internet. Nah lho! Tinggal pilih sesuai kebutuhan dan keinginan, pasti Sobat Gaul bisa mendapatkannya.

Advertisement

Tapi ada juga lho, Sobat Gaul  yang kudet atau kurang update informasi, kamseupay alias kampungan sekali udik payah. Ditanyai soal gempa yang terjadi baru-baru ini di Aceh, bingung enggak tahu. Ditanyai seputar pencalonan Walikota Solo Joko Widodo (Jokowi) maju ke bursa Gubernur DKI Jakarta, enggak ngerti. Waduh gimana dunk?

Muhammad Dimas Arisandi, siswa Kelas XI IPA 3, SMAN 1 Baturetno , Wonogiri berpendapat kudet itu menjadikan orang enggak berkembang. So, artinya, enggak ngerti dunia luar. Ibaratnya jangan kayak katak dalam tempurung.

Padahal menjadi anak muda tuh, jelasnya, dituntut peka terhadap lingkungan sekitar dan perkembangan zaman. “Kita kan generasi penerus bangsa, ya i harus gaul dong tahu perkembangan dunia,” ujarnya.

Advertisement

Nah kudet ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Di antaranya, rasa penasaran atau keingintahuan terhadap sesuatu kurang gede, kurang mengakses berbagai media massa.

“Nah jejaring sosial juga jadi faktor pemicu lho. Padahal di jejaring sosial itu banyak banget informasi berseliweran Coba aja buka FB maupun Twitter,” jelasnya.

Advertisement

Di luar seputar kudet informasi ada juga yang kudet bahasa gaul. Padahal sekarang ini cepet banget perkembangan bahasa gaul. Nandya Arifka Puspaningrum, siswa Kelas XI IPA 2, SMAN Kerjo, Karanganyar ini mengaku enggak terlalu update bahasa gaul.

Tapi kalau seputar informasi terbaru yang berkembang, jangan salah, siswi berjilbab ini selalu mengikuti info-info terbaru. Lewat apa ya? “Macem-macem bisa lewat televisi, koran maupun internet,” pangkasnya.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif