Tabib istana merasa tak pernah mengkhianati kerajaan, sebagai seorang tabib ia telah berusaha yang terbaik. Tabib menyangka jika Jodha sengaja diracun oleh seseorang sehingga terus merasa mual layaknya wanita hamil.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Ia segera memberi ramuan khusus penawar racun kepada Jalal untuk diberikan kepada Jodha. Tabib mengatakan jika dalam waktu empat jam setelah meminum ramuan tersebut Jodha muntah cairan biru, berarti ia tak hamil.
Sementara itu di kamar Jodha, Hamida merasa sangat marah dengan gosip yang mengatakan bayi yang dikandung Jodha bukanlah anak Jalal.
Ia merasa sangat malu, ia bahkan mengusir Jodha dari istana. Jalal tiba-tiba datang dan mengaku jika dirinya telah melakukan hubungan intim dengan Jodha. Hal itu dilakukan Jalal dengan alasan untuk melindungi harga diri Jodha.
Mendengar pengakuan Jalal, Jodha sangat marah dan kecewa karena merasa telah dipermainkan oleh Jalal. di depan Hamida dan Maham Anga, ia mengatakan sangat membenci Jalal.
Hamida yang juga kecewa dengan sikap Jalal mengusir Jalal dari kamar Jodha. Hamida menyadari kesalahannya dan segera meminta maaf kepada Jodha.
Keesokan harinya, Salima memberikan obat penawar kepad Jodha. Awalnya Jodha tak mau meminumnya. Tapi setelah beberapa kali membujuk, Jodha mau minum ramuan tersebut. Setelah empat jam menunggu Jodha tak kunjung muntah.
Ternyata orang yang memberikan racun kepada Jodha secara rutin memberikan racun pada Jodha, sehingga penawar tersebut menjadi tak bereaksi.