Kepada para prajurit, Jalal menekankan bahwa mereka harus bisa membedakan antara musuh dan kawan. Seorang yang tak berdosa, menurut Jalal tidak boleh dibunuh dengan alasan apapun kala mereka terlibat peperangan.
"Hadiah apa kira-kira yang patut diberikannya kepada Jalal, sekaligus sebagai ucapan terima kasih."Sesudahnya, Jodha menemui Hamida—ibunda Jalal—di ruangannya. Teringat hukuman yang diberikan kepada Bakshi Bano, ia membujuk Hamida membebaskan Bakshi. Tetapi, Hamida mengatakan hukuman yang dijatuhkan Jalal kepada Bakshi adalah hak Jalal dan tidak ada seorang pun yang berhak ikut campur.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Berikutnya, kala Jalal berdiri termenung di kamarnya, tiba-tiba Bakshi Bano datang menemui. Jalal geram dan menanyakan ada urusan apa Bakshi datang kembali ke istana. Bakshi mengatakan dirinya hanya ingin memberikan hadiah ulang tahun kepadanya.
Jalal tak mau melihat wajah Bakshi, di belakang Jalal dan Baksi ternyata Jodha melihat dan mendengar percakapan keduanya. Bakshi pergi dari istana karena Jalal mengusirnya.
Jalal menangis saat melihat hadiah ulang tahun yang diberikan Bakshi untuknya. Jodha datang mendekati Jalal dan berusaha meredam amarah Jalal. Jodha menangis dan meminta Jalal segera memaafkan kesalahan Bakshi Bano.
Bebaskan Tahanan Tepat pada hari ulang tahunnya, Jalal membebaskan para tahanan dan membagikan zakat kepada masyarakat miskin. Hamida datang menemui anaknya untuk mengucapkan selamat ulang tahun dan mengecup keningnya.
Sementara itu, Jodha yang tengah memuja Dewa Krisna berpikir keras demi menyiapkan hadiah ulang tahun bagi Jalal. Ia menanyakan kepada Moti hadiah apa kira-kira yang patut diberikannya kepada Jalal, sekaligus sebagai ucapan terima kasih karena selalu menyelamatkannya.
Di istana Jalal ditunggu oleh Rukaiya yang ternyata telah mempersiapkan hadiah khusus untuknya. Rukaiya tak langsung memberikan hadiah tersebut kepada Jalal, namun ia harus melalui beberapa orang untuk mendapatkannya. Ia harus menemui Hamida, Salima, Maham Anga dan Rahim.
Rukaiya rupanya tengah tak beruntung. Rahim yang seharusnya memberi tahu petunjuk teka-teki agar Jalal mendatangi pohon margosa, justru lupa. Yang teringat oleh bocah itu adalah Jalal harus pergi ke pohon tulsi atau kemangi suci.Tak sesuai dengan rencana Rukaiya, Jalal pun mendatangi kemangi suci yang kerap didatangi Jodha.