Esposin, SOLO – Kisah percintaan antara Jodha dan Raja Akbar atau Jalal, terus disuguhkan untuk pemirsa setia Antv. Dalam catatan sejarah Jalal selalu dikelilingi dengan kaum intelektual dengan latar tempat yang sarat seni.
Lalu, benarkah nyawa seni dan ilmu pengetahuan berkuasa di Kerajaan Mughal kala Jalal memimpin?
Sebagaimana Esposin himpun dari berbagai sumber, Selasa (3/4/2015), ada sembilan ahli ilmu pengetahuan dan ahli seni yang membersamai Raja Akbar atau Jalal selama kepemimpinannya.
Sembilan seniman tersebut diberi gelar khusus oleh Raja Jalal, yaitu 9 Permata. Di India, tokoh 9 Permata ini disebut dalam tiga versi. Ada yang menyebut Navaratnas, Naurathan, dan Navaratnas Naurathan.
Jalal Buta Huruf Dalam sejarah India tercatat, Raja Akbar atau Jalal memang tidak dapat membaca, diduga karena mengalami gangguan dalam perkembangan baca tulis atau disebut disleksia. Namun begitu, Jalal menjunjung tinggi kemajuan ilmu pengetahuan. Jalal juga tercatat sebagai pencinta seni.
[Baca juga: Fakta Maham Anga di Kerajaan Mughal]
9 Permata Mughal Sebagai wujud cintanya pada ilmu pengetahuan dan seni, Jalal menghimpun tokoh-tokoh cendikia bernama 9 Permata. Kesembilan pemata itu terdiri atas Abul Fazl (penulis), Faizi (penyair berbahasa paris), Mian Tansen atau Miyan Tansen (musisi), Raja Birba (brahmana dan sastrawan), Todar Mal (Menteri Keuangan Mughal), Man Singh (laksamana perang Mughal) yang tak lain keponakan Jodha, Abdul Rahim Khan I Khan (penyair) yang merupakan anak Salima Begum, Fakir Aziao Din (penasihat raja), dan Mullah Do Piazza (penasihat raja).
Dalam perjalanan kepemimpinan Jalal, 9 permata inilah yang menjadi dewan penasihat dan pertimbangan raja. Kesembilan permata ini juga tercatat membesarkan jiwa kesenian Jalal, baik dalam bidang musik atau arsitektur di Mughal.
Beberapa sumber sejarah India mencantumkan nama lain yang juga disebut sebagai ahli seni dan ahli ilmu pengetahuan di Mughal. Tiga nama tokoh lain yang sering disebut adalah Daswant, Abdu Us-Samad, dan Mir Fathullah Shiraz. [Baca juga: Hubungan Jalal-Mirza Hakim-Shanaz-Baksi Banu)
Daswant tercatat sebagai pelukis, sedangkan Abud Us-Samad sebagai seorang penulis kaligrafi yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi.
Sementara Mir Fathullah Shiraz tercatat sebagai pedagang sekaligus filsuf. Mir Fathullah Shiraz juga dikenal sebagai dokter yang cerdik dan memiliki kemampuan meramal atau takwil tentang suatu pertanda.
Keberadaan tokoh-tokoh yang terhimpun dalam 9 Permata dan tiga nama tokoh lain, Daswant, Abdu Us-Samad, dan Mir Fathullah Shiraz tersebut, menjadi bukti kemajuan kerajaan Mughal tidak lepas dari peran para cendekiawan.