Karya ini membuka perhelatan Indonesia Channel, yang digagas oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI. Uniknya, kolaborasi musik dan tari dari berbagai daerah di Nusantara itu justru dimainkan oleh puluhan warga asing dari berbagai negara yang telah meraih Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI).
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Para penerima beasiswa itu, di antaranya adalah warga China, Suriname, Thailand, Polandia, Singapura, Spanyol, Australia dan lain-lain, selanjutnya bakal menjadi duta istimewa yang mempromosikan kebudayaan daerah Indonesia di negaranya masing-masing. “Sebanyak 65 orang peraih beasiswa dari 45 negara itu telah belajar di lima sanggar yang ada di Makassar, Bali, Surabaya, Samarinda, Jogja termasuk sanggar tari Soerya Soemirat yang ada di Pura Mangkunegaran,” kata Kasubdit Sosial Budaya Direktorat Diplomasi Publik Kemenlu RI, Azis Noorwahyudi, saat ditemui di sela-sela acara.
Dan Indonesia Channel di Pura Mangkunegara tadi malam, telah berhasil menyajikan 16 judul musik dan tari. Apa saja itu? Sebut saja, Don Dadape dari Bali. Tarian dan musik khas Bali itu mengisahkan seseorang yang tengah bekerja keras mempelajari sesuatu. Dalam sajian yang berdurasi sekitar 10 menit itu, alunan gamelan dan kendang khas Bali semakin memikat saat muncul beberapa penari yang menarikan sebuah tarian tradisional khas Bali.
Lagu tradisional Jawa Tengah, Lir Ilir tampil spesial menjadi penghubung sajian Don Dadape dengan konser Sekar Jagad. Masih bercerita tentang Bali, sajian ini menceritakan sekelompok penari yang tengah menyambut kedatangan tamu kehormatan.
Bergeser ke daerah Makassar. Ak Sekre, tarian ini memberikan warna baru dalam gelaran tadi malam. Tarian ini bercerita tentang upacara ritual dan permainan anak-anak di daerah Bugis, Makassar dan Toraja. Kapasar Dan Aronda, tari asal Madura itu pun membuat penonton makin terkagum dengan kekayaan budaya Nusantara. Memang, meskipun lenggak-lenggok warga asing itu terkesan tidak seluwes penari lokal, tapi apa yang mereka mainkan cukup membawa kesan.
Kian larut, alunan musik angklung mengalun menyanyikan sebuah lagu yang saat ini sedang naik daun, Love is You yang dipopulerkan girlband Cherry Belle. Sesekali, alunan musik angklung itu pun mengajak penonton bernyanyi. Sajian pun berhasil ditutup dengan megah lewat Garapan Irama Persahabatan.
Azis melanjutkan, Indonesia Channel merupakan upaya untuk mengangkat budaya lokal di mata Internasional. Para pemain yang berasal dari berbagai macam latar belakang ini akan menjadi friends of Indonesia yang siap mempromosikan budaya Indonesia.
Ke depan, Indonesia Channel diharapkan bisa menambah kepesertaan jumlah negara dan budaya atau sanggar. Pihaknya juga berharap, kawula muda Solo bisa berpartisipasi pada Indonesia Channel selanjutnya. “Jadi yang terlibat tidak hanya orang asing saja. Orang asli Indonesia juga sudah semestinya turut melestarikan budaya sendiri.”
Walikota Solo, Joko Widodo pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi yang luar biasa terhadap penyelenggaraan Indonesia Channel yang diselenggarakan di Solo. Dia berharap, tahun-tahun mendatang ajang ini bisa kembali diselenggarakan di Solo.