by Wahyu Kurniawan Jibi Harian Jogja - Espos.id Entertainment - Minggu, 21 April 2013 - 15:15 WIB
JAKARTA--Pascakedatangan Eyang Subur ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) bukannya kata damai yang didapatkan justru pihak Eyang Subur merasa disudutkan.
"Eyang Subur terkesan dipaksa untuk mengakui bahwa ia melakukan praktik perdukunan. Dan itu sebagai salah satu syarat bila ingin didamaikan oleh pihaknya Adi (Bing Slamet). Ini kan namanya paksaan," ujar pengacara Eyang Subur, Ramdan Alamsyah di Jakarta, Minggu (21/4/2013).
Ramdan mengungkapkan, saat dirinya mendatangi MUI yang kedua kalinya untuk menanyakan fatwa resmi MUI, justru dijawab bahwa fatwa tersebut tak ada. "Di situ orang MUI mengatakan tolong pakai nurani, bahwasannya Eyang Subur pernah melakukan perdukunan. Ini jelas-jelas pemaksaan," tegasnya.
Dengan adanya tanggapan seperti itu, Ramdan menegaskan bahwa pihak Eyang Subur sangat kecewa dengan sikap MUI yang justru dinilainya lebih berpihak kepada Adi, tanpa mempertimbangkaan fakta-fakta riil yang ada.
"Faktanya kan kami yang dilecehkan, dicemarkan nama baik. Mengapa justru kami yang sepertinya disalahkan. Kami ingin MUI netral dalam menyikapi ini," tegasnya.