by Ika Yuniati Jibi Solopos - Espos.id Entertainment - Kamis, 28 Maret 2013 - 05:55 WIB
Berdasarkan hasil rapat, ada dua opsi lokasi pemindahan pemutaran film versi layar tancep itu. Opsi pertama yaitu di Pamedan Mangkunegaran, sedangkan opsi kedua digelar di area Taman Balekambang.
Produser Pelaksana film Finding Srimulat, Harjono Parser, Rabu, mengatakan dari kedua opsi tersebut, kemungkinan besar mereka pindah ke Pamedan Pura Mangkunegaran. Pasalnya Pamedan Pura Mangkunegaran tak jauh dari lokasi pertama, meski bakal terjadi banyak perubahan teknis.
Sementara, pilihan opsi kedua yaitu di Taman Balekambang menurut Harjono sangat tak mungkin karena lokasi tersebut kurang strategis dan cukup gelap saat malam hari. Harjono menyayangkan pemindahan lokasi yang dinilainya mendadak itu.
Rencana pemutaran film di Ngarsopuro sendiri sebenarnya sudah ia rancang setahun lalu sejak kali pertama syuting di Solo. Hingga berita ini diturunkan, pihak penyelenggara pemutaran film Finding Srimulat sudah bernegosiasi dengan beberapa pihak dan kemungkinan besar memang acara dipindah ke Pamedan Pura Mangkunegaran.
“Pemutaran film ini adalah janji kami ke Walikota Solo saat itu Pak Jokowi, ” tegasnya saat berbincang dengan Esposin di Hotel De Solo, Rabu.
Pemutaran film Finding Srimulat yang rencananya di gelar Sabtu itu ditarget mampu menggaet sekitar 10.000 penonton. Acara yang diawali dengan pawai dan nyekar ke makam senior itu bakal mendatangkan beberapa pemain film tersebut seperti Reza Rahardian, Tessy, Mamiek, Gogon, Nunung dan Djudjuk Srimulat.
Finding Srimulat merupakan film produksi Magma Entertainment yang mengangkat kisah kelompok lawak legendaris asal Solo, Srimulat. film ini menceritakan tentang impian pemuda bernama Adika Fajar yang diperankan oleh Reza Rahardian untuk menghidupkan kembali Srimulat. Demi mewujudkan mimpinya itu, Adika, mendatangi satu persatu personel Srimulat di kediaman mereka masing-masing salah satunya di Kota Solo.
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo Widdi Srihanto yang mengaku ikut rapat koordinasi terakhir pemutaran film itu, mengatakan pemutaran film tersebut memang diminta untuk pindah lokasi. Salah satu alasannya yaitu ditakutkan mengganggu aktivitas night market Ngarsopuro dan mengganggu lalu lintas sekitar lokasi.
“Dua opsi itu di Pura Mangkunegaran dan Taman Balekambang dan itu diserahkan ke pihak penyelenggara mau memilih yang mana,” ucapnya saat dihubungi, Rabu sore.