Esposin, SOLO — Industri film Indonesia terus berkembang dari masa ke masa, kendati sempat naik turun hingga masuk titik terendah pada dekade 1980-an hingga 1990-an. Kala itu, masyarakat justru disuguhi deretan film erotis yang memasukkan adegan seks dalam skenario ceritanya.
Lembaga Sensor Film (LSF) yang dahulunya bernama Badan Sensor Film (BSF) meloloskan film-film itu hingga bisa disajikan ke layar lebar. Salah satu alasan film yang konon disebut bergenre softcore pornography itu lolos sensor adalah mereka harus bersaing dengan barisan judul film Hollywood lain.