hits
Langganan

DRAMA KOREA : Fakta Unik Ji Chang Wook, Bintang Drama The K2 - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Septina Arifiani Jibi Solopos.com  - Espos.id Entertainment  -  Minggu, 23 Oktober 2016 - 17:45 WIB

ESPOS.ID - Ji Chang Wook (Star1)

Drama Korea The K2 mendapat apresiasi positif dari masyarakat Korea.

Esposin, SEOUL – Nama Ji Chang Wook semakin dikenal sejak membintangi drama Healer dan yang terakhir adalah The K2 bersama Im Yoona SNSD. Drama yang tayang di TVN tersebut mendapat rating delapan persen dari penonton Seoul serta enam persen dari seluruh negara Korsel.

Advertisement

Seiring dengan kesuksesan drama The K2, penggemar tentu ingin mengenal lebih dekat dengan sang pemeran utama, Ji Chang Wook. Punya wajah tampan dan badan yang atletis, wajar jika banyak wanita mengaguminya.

Ada beberapa fakta Ji Chang Wook yang tak banyak orang tahu. Dikutip Esposin dari The Inquisitr, Minggu (23/10/2016), berikut fakta unik pria 29 tahun tersebut:

Sering Adegan Topless Ji Chang Wook kembali melakoni adegan topless di Khe K2. Sebelumnya, ia pernah beradegan telanjang dada di drama Healer yang tayang pada 2015 lalu. Sebelum melakukan adegan tersebut pria kelahiran 5 Juli 1987 tersebut berolahraga giat agar terlihat lebih atletis.

Advertisement

“Aku berlatih sangat banyak ketika adegan telanjang. Sayangnya, itu saya lakukan sebulan sebelum shooting. Aku minta maaf untuk itu,” ucapnya.

Healer Drama Paling Romantis Ji Chang Wook mengatakan Healer adalah drama paling banyak memperlihatkan sisi romantis dalam dirinya. “Healer punya adegan romantis paling banyak dari drama yang aku bintangi selama ini. Aku ingin mengatakan kepada Park Min Young, “kita harus melakukan adegan pelukan lagi, dan kita melakukannya lagi. Dia juga mengatakan drama ini paling banyak adegan romantis,” ucapnya seperti dikabarkan Soompi.

Ingin Jadi Arsitek Ji Chang Wook ternyata tidak punya impian menjadi seorang aktor ketika masih muda. Menurut sebuah artikel di K-Drama Animo, ia punya cita-cita menjadi seorang arsitek.

Advertisement

“Saat SMA aku ingin bekerja sebagai arsitektur tanpa alasan apapun. Ketika aku masih muda, mimpiku terus berubah. Aku juga ingin di kepolisian, guru, hakim, pengacara, dokter, dan pekerjaan lain. Tentu saja, pikiranku berubah ketika aku menghadapi kenyataan,” ucapnya.

 

Advertisement
Septina Arifiani - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif