Esposin, SOLO -- "Wong ko ngene kok dibanding-bandingke, saing-saingke yo mesti kalah," lirik lagu dangdut koplo ciptaan Abah Lala yang dipopulerkan Farel Prayoga itu bergema di berbagai tempat. Mulai dari platform digital, media sosial, warung makan, hingga didendangkan musisi jalanan selama hampir dua pekan terakhir.
Irama menghentak dari gendang membuat musik yang dihasilkan lebih padat dan membuat pendengar hanyut sampai ikut bergoyang dengan penuh semangat. Saat masih malu-malu, pendengar biasanya hanya menggoyangkan ibu jari. Tapi, lama-kelamaan bukan tidak mungkin pendengar musik ini bergoyang energik seperti terhipnosis. Sekuat apapun tubuh berusaha melawan, keinginan bergoyang mengikuti irama lagu justru semakin bergejolak. Mengapa begitu?