Cak Lontong mengakui karakternya memang tak cocok untuk ditempatkan menjadi pemeran utama. “Film saya yang belum tayang ada Comic 8, di situ saya kebagian peran jadi cameo. Sedikit sekali scene-nya. Potongan kaya saya enggak panteslah buat peran utama,” tutur pria berbadan tinggi besar ini saat ditemui wartawan di Balai Soedjatmoko Solo, Senin (20/1/2014) malam.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Menurut komik yang tenar dengan salam lemper-nya ini, berakting menjadi hiburan tersendiri di sela-sela rutinitas yang kadang menjemukan. “Ya akting buat ngerame-ramein aja. Jadi figuran sajalah,” ungkapnya.
Sembari menanti premier Comic 8 yang rencananya bakal dihadiri Gubernur DKI Joko Widodo di Jakarta, Kamis (23/1/2014), Cak Lontong rupanya sudah dilamar dua pembuat film bergenre komedi.
“Setelah Comic 8, saya udah ada tawaran lagi dari Raditya Dika untuk berperan di filmnya yang berjudul Marmut Merah Jambu. Di situ saya kebagian peran jadi guru olahraga atau apalah. Masih tetap jadi cameo. Lalu saya juga ditawari untuk main di film Bajaj Bajuri. Keduanya masih proses, belum mulai syuting,” bebernya.
Lelaki bernama asli Lis Hartono ini menilai keberhasilan stand up comedy menembus layar lebar menjadi kontribusi yang berharga bagi panggung film bergenre komedi. Menurutnya, kini masyarakat bisa memiliki ragam alternatif hiburan di bioskop.
“Saya kira bagus, masyarakat bisa lebih punya pilihan film komedi lebih banyak lagi. Dulu masyarakat kan enggak punya banyak pilihan, kalau enggak disuguhi komedi horor ya seks. Selalu berkutat di situ karena ‘pemainnya’ [produser] hanya itu-itu saja. Sekarang ada pilihan komedi yang lahir dari stand up comedy,” urainya.
Meskipun nyaman berperan sebagai cameo, Cak Lontong tak menampik jika suatu ketika ditawari peran utama dengan segala konsekuensinya. “Saya siap-siap saja kalau ditawari. Karena saya ini kan pengamen,” pungkasnya.