by Eri Maryana Jibi Solopos - Espos.id Entertainment - Rabu, 18 Juli 2012 - 14:30 WIB
Enggak ketinggalan band beraliran musik Jepang, J-Rocks meluncurkan single religi Tersesal. Alt'z band tak mau melewatkan momen Ramadan yang akan tiba sebentar lagi. Band asal Bandung ini sudah menyiapkan enam lagu bernafas religi.
Mini album mereka diberi judul Anugerah Ilahi yang terdiri dari lagu Permohonan, Nur Illahi, Malam 1000 Bulan, Sang Pemimpin, Hari Kemenangan dan Karunia Tuhan. Lewat lagu yang bernuansa pop progresif ini, Altz ingin mengajak anak-anak muda sebaya mereka untuk bersama-sama lebih dekat mengenal Tuhan.
Mini album mereka diberi judul Anugerah Ilahi yang terdiri dari lagu Permohonan, Nur Illahi, Malam 1000 Bulan, Sang Pemimpin, Hari Kemenangan dan Karunia Tuhan. Lewat lagu yang bernuansa pop progresif ini, Altz ingin mengajak anak-anak muda sebaya mereka untuk bersama-sama lebih dekat mengenal Tuhan.
Gebrakan baru dibuat oleh Qisa Band, yang mengemas lagu religi dengan balutan rock balada bukan musik bernuansa Arab.
Band yang digawangi Hendra Lesmana (vokal), Diyan Prasetyanto (gitar), Dwi Wokee (bass) dan Randy Surya (drum) memberikan sentuhan musik yang digandrungi anak muda dalam setiap karyanya. "Lagu ini menjadi awal mula kita memulai hidup baru setelah meninggalkan kehidupan buruk di masa lalu," jelas Hendra.
Pengamat musik, Bens Leo, mengakui album religi menjadi tren saat Ramadan tiba. "Gigi adalah pelopornya, diikuti Ungu. Sukses dua grup musik ini jelas menjadi inspirasi bagi musisi dan penyanyi muda lainnya," kata Bens.
Potensi sukses album religi ini, kata Bens, memang besar karena ratusan juta mayoritas penduduk merupakan muslim. "Inilah saya rasa yang menarik hati para produser dan penyanyi lainnya untuk turut coba-coba menjajal jalur ini," tutur Bens Leo saat dikonfirmasi Espos via telepon seluler, Selasa (17/7).
Meski demikian, Bens mengaku tak mau merendahkan niat para musisi mengeluarkan album religi. "Banyak di antara mereka yang menyiapkan album religinya dengan benar-benar dan sepenuh hati. Contohnya saja grup Ungu. Semua lagu di album religi kedua mereka ini, ditulis sendiri oleh personel Ungu. Isinya merupakan hasil pergumulan religi pribadi mereka sendiri," ujar Bens.
Menurut Bens, yang menarik justru bergesernya pengusung lagu-lagu religi. "Dulu, setiap Ramadan, musisi yang berani mengeluarkan album religi sangat terbatas. Seperti nama besar Bimbo, Opick, dan Hadad Alwi. Kini, banyak sekali.”
Menurutnya, untuk meraih sukses tidaklah mudah. Baik band maupun penyanyi solo harus mempunyai karakter sendiri. “Genre mereka harus tetap diusung. Tidak lantas berubah warna," ungkap Bens yang juga melihat keberhasilan Ungu disebabkan keputusan mereka mengusung tema universal.
"Mereka menggunakan kata Tuhan dalam lagu-lagunya. Ini menjadikan lagu mereka universal, bisa diterima semua kalangan, bahkan lintas agama."