ESPOS.ID - Kelompok musik Gugun Blues Shelter yang terdiri atas John Amstrong (kiri), Muhammad Gunawan (tengah) dan Aditya Wibowo (kanan). (JIBI/Solopos/Antara/Teresia May)
“[Durasi] lagunya enggak lama dan bagan-bagannya seperti pop-lah. Cuma, tetap musik kami," kata Bowie di Jakarta, Selasa (1/10/2013), saat menyampaikan keterangan pers tentang album ketujuh Gugun Blues Shelter itu.
Album itu merupakan bentuk kompromi antara keinginan GBS dengan keinginan pasar, tanpa meninggalkan ciri khas musik mereka. Menurut Bowie, kompromi itu cukup sulit dilakukan, membuat mereka membutuhkan waktu hingga satu tahun untuk menggarapnya.
Soul Shaker pun tidak hanya mengusung blues. Ada sentuhan jenis musik lain seperti funk, motown, soul blues, heavy rock, dan progresif dalam lagu-lagu pada album ini.
Gugun (vokal dan gitar) menyampur blues dengan inspirasi yang dia dapat dari band rock klasik seperti ACD, Deep Purple, Van Halen, dan Led Zeppelin. "Coba combine. Jadinya mungkin kayak Van Halen, lebih ke rhythm," jelas Gugun.
Kesepuluh lagu dalam album itu berbahasa Inggris. Jono sang bassis berpendapat, penggunaan Bahasa Inggris dalam album ini membuat mereka dapat membawa nama Indonesia ke kancah dunia.
Gugun Blues Shelter juga berencana kembali mengadakan tur di Amerika Serikat. Kali ini untuk mempromosikan album Soul Shaker itu. "Niat tahun depan ada tur ke AS. Jadi sekarang lagi cari agen, tempat untuk main," kata Gugun.