hits
Langganan

ABAD KEJAYAAN ANTV : Eksekusi Warga Saat Ramadan, Ibrahim Dihukum - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Septina Arifiani Jibi Solopos.com  - Espos.id Entertainment  -  Kamis, 28 Mei 2015 - 20:10 WIB

ESPOS.ID - Okan Yalabik memerankan Ibrahim Pasha (Youtube.com)

Abad kejayaan ANTV malam ini berkisah tentang baginda yang mengetahui kesalahan dan kesombongan Ibrahim

Esposin, SOLO – Abad Kejayaan yang tayang di ANTV, Kamis (28/5/2015) malam ini, berlanjut dengan kisah kemarahan Ibrahim mendengar orang-orang yang mengatakan dirinya bukan pemeluk Islam lantaran menolak hadiah Alquran dan memiliki banyak patung di rumahnya. Ibrahim langsung mengeksekusi orang-orang tersebut tanpa adanya pengadilan.

Advertisement

Hurrem datang menemui baginda menanyakan kebenciannya kepada dirinya. Baginda rupanya tak suka dengan permusuhan antara Hurrem dan Ibrahim. Baginda meminta Hurrem menyudahi permusuhan itu.

Di Manisa, Fatma menuduh Hurrem yang telah membuat anaknya meninggal. Di depan Mustafa, ia berjanji akan membalas dendam kepada Hurrem. Mustafa hanya bisa terdiam.

Baginda marah dengan Ibrahim karena telah memenjarakan orang dan mengesksekusinya di hari Ramadan. Baginda mengingatkan kepada Ibrahim bahwa tidak ada seorang pun yang berhak mengesekusi orang tanpa pengadilan. Ibrahim pun harus menjalani hukuman setelah setelah melalui pengadilan. Hakim memutuskan Ibrahim akan diasingkan ke Rodes.

Advertisement

Hurrem marah mendengar keputusan hakim yang meloloskan Ibrahim dari eksekusi. Sementara itu, Hurrem juga terus mengadu domba Sah Sultan dengan menceritakan penghianatan yang dilakukan Ibrahim Pasa.

Baginda membaca dokumen pertemuan Ibrahim Pasa dengan duta besar Prancis. Baginda seolah tak percaya dengan apa yang dibacanya. Di catatan itu tertulis Ibrahim mengatakan dirinya mampu mengendalikan apa seorang raja. Baginda sedih dan shock membacanya. Ia tak menyangka sahabatnya mengucapkan perkataan yang melampau batasnya.

Beberapa hari kemudian baginda meminta saran hakim tentang hukuman bagi seorang pria yang telah melebihi batas. Hakim mengatakan bahwa orang tersebut harus dieksekusi. Baginda dengan berat hati mengamini saran hakim. Ia harus memutuskan hukuman atas perlilaku Ibrahim, walaupun ia sulit melakukannya.

Advertisement
Advertisement
Septina Arifiani - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif