Esposin, SOLO -- Serial Abad Kejayaan ANTV, Selasa (25/7/2015), berlanjut dengan kisah Baginda membaca Alquran di kamarnya. Baginda kembali teringat dengan mendiang istrinya, Hurrem.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Murad memberikan hadiah kepada Baginda. Walaupun awalnya Baginda mengatakan waktunya tidak tepat, tapi akhirnya ia mau menerimanya.
Murad menghadiahi Baginda sebuah peta dan mengatakan Kerajaan Ottoman tidak memiliki batas wilayah agar semua orang tahu kehebatan Ottoman di bawah kepemimpinan Suleiman. Baginda pun sangat senang dengan hadiah dari cucunya.
Baginda mengajak Murad ke perpustakaan. Ia menunjukkan bahwa ada unsur lain yang harus ada pada sebuah kerajaan. Selim tiba-tiba datang, ia menyatakan kekecewaannya yang tidak bisa menghadiri sidang dewan.
Nurbanu menyatakan ketidaksukaannya kepada Safiye. Nurbanu berpikir Safiye adalah perempuan yang sengaja diberikan kepada Murad sebagai pelampiasan balas dendam Mihrima atas meninggalnya Beyazid.
Baginda menyamar sebagai orang biasa di pasar. Beberapa orang membicarakan tentang dirinya yang tega membunuh Beyazid dan Mustafa. Rakyat kini tengah menderita karena banyak hutang. Kerajaan Ottoman juga terancam dengan penerus tahta diberikan kepada seorang pangeran yang hanya seorang pemabuk. Baginda marah mendengarnya.
Di pasar itu juga terlihat ada Mahidevran dan Fidan. Ia mengatakan Baginda akan tetap menjadi pembunuh anak-anaknya.
Mihrima menemui Mahidevran. Ia mengakui betapa ia sangat sedih saat kehilangan orang yang ia cintai. Mahidevran mengatakan semua ini adalah kesalahan Baginda. Mahidevran sudah melihat Baginda mendapatkan hukumannya di pasar.
Di sidang dewan, Baginda memerintahkan agar mempersiapkan perang. Tapi, para pasa justru mengkhawatirkan kesehatan Baginda.
Mihrima berusaha membujuk ayahnya agar tidak ikut berperang, tapi Baginda tetap mengotot ikut. Ia meminta dokter untuk memberinya obat penahan rasa sakit.