by Kurniyanto Jibi Harian Jogja - Espos.id Entertainment - Rabu, 11 April 2012 - 09:42 WIB
JOGJA—Sebanyak 69 karya seni bakal dipajang dalam Festival Seni Rupa Negari Ngayogyakarta Hadiningrat (HB) 13-27 April 2012 untuk mengenang mendiang Sultan Hamengku Buwono IX.
Festival yang digelar di Jogja National Museum (JNM) Jalan Prof. Ki Amri Yahya Jogja ini juga menjadi bagian dari acara peringatan Satu Abad HB IX serta 2,5 Abad Ngayogyakarta Hadiningrat. Festival dimotori oleh Barak Jinem (b16).
M Dwi Marianto, kurator pameran sekaligus panitia festival mengatakan Sultan HB IX telah berjasa besar dalam dunia kesenian di Jogja, festival ini adalah apresiasi para seniman untuknya.
“Peran besar itu adalah saat HB IX menginisiasi Jogja sebagai Ibukota negara sementara ketika Jakarta mendapatkan tekanan dari penjajah Belanda yang ingin menguasai,” terangnya Selasa (10/4).
Ia menambahkan bersamaan dengan pemindahan itu, banyak seniman dari Jakarta yang mulai datang ke Jogja seperti Afandi, Sugiyono, Iwan Gunarso dan Fajar Sidiq.
Bahkan tidak hanya seniman saja yang berdatangan namun berbagai elemen masyarakat seperti tokoh masyarakat, pelajar, kaum intelektual mulai juga tidak mau ketinggalan untuk ikut ambil bagian dalam melakukan pergerakan.
“Sejak saat itu hingga saat ini Kota Jogja dikenal sebagai Indonesia mini. Begitu juga dengan seni yang berkembang di sini sangat majemuk sekali,” paparnya.
Berangkat dari hal itu, Barak Jinem mencoba mengajak para seniman untuk melakukan pameran besar. Pameran tersebut dilakukan untuk menampilkan karakter atau keistimewaan Jogja melalui karya seni mereka dengan tanpa keluar dari koridor kekhasan.
Dwi menjelaskan, awalnya terdapat sekitar 200 karya yang turut dalam festival ini. Namun setelah melalui seleksi ketat hanya terpilih menjadi 69 karya. ”Puluhan karya tersebut tidak hanya karya seni rupa saja namun juga terdiri dari bermacam karya seperti video animasi, ataupun karya unik lainnya seperti penggabungan kanvas dengan intalasi rotan,” terangnya.
Menurutnya masyarakat Jogja yang sangat majemuk sangat menunjang para seniman mengeksplorasi karya tanpa terpaku pada sekat-sekat. “Dalam pameran ini kami menawarkan bermacam eksplorasi. Apresiasi warga terhadap seni saat ini sudah terbentuk,” jelasnya.
Pembukaan Festival Seni rupa Negari Ngayogyakarta Hadiningrat pada 13 April dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan pelukis Nyoman Gunarsa.