Solo (Espos)--Posisi grup band beraliran keras alias cadas di Kota Solo dinilai masih terbilang eksklusif. Namun sejauh ini eksistensi mereka terus mengalami peningkatan yang signifikan. Penggemar grup beraliran punk rock, metal dan hardcore tersebut juga semakin membludak seiring sering tampilnya mereka di berbagai panggung hiburan, festival, konser musik, hingga Pensi di sekolah-sekolah.
"Sayangnya karya-karya buatan mereka jarang ada yang mengangkat ke permukaan. Atas dasar untuk semakin menunjukkan kiprahnya, maka terbentuklah album kompilasi ini untuk mengangkat pamor grup band yang bisa dikatakan underground ini," ujar Arya Pradana, personel Enforced kepada wartawan, Rabu (9/9), di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Dengan semakin terbukanya mereka untuk go public, menunjukkan band-band beraliran cadas itu bisa diterima kalangan masyarakat yang lebih luas. Salah satu pembuktiannya adalah keluarnya album kompilasi bertajuk Anthem for Your Throat yang diproduseri Arya.
Pada album itu, 12 grup band menyumbang masing-masing sebuah lagu. Band-band asal Solo yang mengisi album yang sudah beredar di pasaran mulai Agustus lalu itu, antara lain Spirit of Life, Never Again, Enforced, Overdose Miracle, serta Last Blood. Sedangkan dua di antaranya berasal dari luar Kota Bengawan, yaitu Beneath The Burning Skies asal Sukoharjo dan End of Julia dari Yogyakarta.
hkt