Dia mengatakan, cerita rakyat India seperti Ramayana masih mempengaruhi esensi kisah dari perfilman India zaman sekarang yang juga memuat nilai-nilai cinta, dan kasih sayang. "Cerita rakyat India seperti Ramayana dan film-film India memiliki garis besar kisah yang sama yaitu mengenai kebaikan melawan keburukan," ujarnya.
Gurjit menjelaskan, biasanya masyarakat India setiap tahun menyaksikan cerita Ramayana di setiap desa untuk menyambut Hari Raya Diwali (Deepavali) yang biasanya dirayakan pada bulan Oktober atau November. Festival Diwali melambangkan kemenangan kebaikan atas keburukan dan lampu dinyalakan sebagai tanda perayaan serta menunjukkan harapan umat manusia.
"Dalam kisah Ramayana ini kebaikan menang melawan kejahatan dan menunjukkan adanya kecemburuan dan harmonisasi," katanya. Dia mengatakan para pemain Ramayana itu dari berbagai ras, tidak hanya orang asli India, namun juga India keturunan Inggris, Tamil, dan bahkan orang Indonesia.
Kedutaan Besar India di Indonesia merayakan 100 tahun sinema India dengan mengadakan festival selama sepekan, Senin-Jumat (23-27/9/2013) di berbagai lokasi di Jakarta. Festival tersebut diisi berbagai acara seperti peragaan busana bertajuk Weave of Friendship dengan menghadirkan desainer Didiet Maulana. Acara tersebut akan memamerkan kain dari Indonesia-India di Hotel Four Season Jakarta. Sedangkan pameran poster film dari berbagai masa digelar di Hotel Four Seasons, Jakarta.