by Redaksi - Espos.id Entertainment - Senin, 24 Oktober 2011 - 20:04 WIB
ESPOS.ID - Penampilan Teater Golek SMAN 4 Solo dalam sebuah penampilan di Taman Budaya Jawa Tengah, Solo, beberapa waktu lalu. (JIBI/Solopos/dok)
(Esposin) - Ajang teater berbahasa Jawa, Festival Teater Jawa, yang dihelat di Taman Balekambang, 28-30 November mendatang siap menyuguhkan penampilan apik dari 10 teater tingkat SMA dan sederajat.
Acara yang diinisiasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo bersama Komunitas Wisma Seni Taman Budaya Surakarta (TBS) ini ingin memberikan hiburan alternatif bagi penikmat seni Kota Solo. “Ini adalah kali pertama ajang teater berbahasa Jawa digelar di Solo dalam satu dekade terkahir. Kami sengaja mengambil momentum Sumpah Pemuda untuk menguatkan kembali budaya Jawa di kalangan anak muda,” ujar Ketua II, Gigok Anurogo, saat ditemui di TBS, Senin (24/10/2011).
Dipaparkan Gigok, 10 kelompok teater SMA se-Solo Raya akan memeriahkan ajang yang akan berlanjut dengan Festival Wayang Orang Bocah ini. Ia menyebutkan, Teater Trie (SMAN 3 Sragen), Teater Study (SMAN 3 Solo), Teater Biroe (SMA St Yosef Solo), Teater Golek (SMAN 4 Solo), Teater Tulang (SMAN 6 Solo), Teater Nglilir (SMAN 1 Karanganyar), Teater Prodo (SMA Batik Solo), Teater Awan Hijau (SMAN 1 Slogohimo), Teater Panggung (SMK Kristen 1 Solo) dan Teater Kosong (SMAN 1 Solo), siap menghipnotis pengunjung lewat aksi teatrikal Bahasa Jawanya. “Tiap penampil diberi durasi 45 menit. Kami tak membatasi tema maupun segi penggarapan. Semua bebas, yang penting penyampaiannya dengan Bahasa Jawa,” katanya.
Lewat Festival Teater Jawa, pihaknya ingin menunjukkan bahwa Bahasa Jawa adalah salah satu budaya bangsa yang adiluhung. Dengan keluwesannya, imbuh dia, Bahasa Jawa pun bisa dieksplor lewat berbagai media. “Teater salah satunya. Banyak kelebihan dan keindahan yang bisa dimaknai dari bahasa ini,” tutur Gigok.
Ditambahkan Gigok, ajang tersebut akan memperebutkan Juara I-III, Harapan I-II, pemain putra dan putri terbaik, penataan musik dan artistik terbaik serta penampil favorit. “Setelah acara ini selesai, kami akan tetap berupaya merangkul teater-teater itu lewat workshop. Mumpung masih muda, mereka harus terus digembleng kemampuan teknisnya,” imbuhnya.
Chrisna Chanis Cara
